Share

Bab 151

"Nia, kita belanja bahan kue yuk. Soalnya besok pagi-pagi sekali kita, 'kan udah bikin kue lagi. Kamu lupa pesanan Ibu itu?"

Wajah Nia pun seketika itu tidak bersemangat, karena mengingat bahwa wanita tersebut adalah suruhan Dion.

"Nggak usah lah Asih, soalnya itu perempuan adalah orang suruhan Mas Dion," jelas Nia dengan malas.

"Ya juga ya, kamu kan udah bilang ke aku tadi. Tapi, kita kan tetap nitip di warung-warung kecil itu. Katanya sih kue kita laku di sana."

"Apa iya?" Nia pun langsung melihat Asih dengan rasa penasaran.

"Iya, barusan aku sama Ibu ke sana. Sambil ngambil uang penjualan kue yang kemarin itu."

"Waw, kalau gitu kita buat cuman buat nitip aja. Soal wanita yang memesan kue itu kita lupakan saja," kata Nia dengan yakin.

"Ya udah, aku setuju."

Keduanya pun kembali bersemangat untuk membuat usaha mereka yang kecil itu, berharap bisa menjadi salah satu pengusaha kue suatu hari nanti.

***

Seperti apa yang sudah di bicarakan kemarin hari, untuk hari ini Nia dan Asih pun di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (10)
goodnovel comment avatar
Irma Yanuarita
makin kesini makin seru
goodnovel comment avatar
Yen Anton
adikkk Nia km bisa bahagia lg
goodnovel comment avatar
Butet Phudan
tolong dong baru baca sdikit sudah hrus buja pke koin 14,dah gitu koinnya pun mahdl
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status