Share

Ayo Pulang, Sayang

"Tempat ini sangat dingin, aku tidak percaya Frisca betah tinggal di sini."

Daniel memperhatikan sekita rumah dan yang jauh lebih ia perhatikan adalah tentang alam sekitar. Tempat itu jauh dari rumah ke rumah di bawah sana. Berada di pegunungan yang tinggi.

Setahunya kalau Frisca sangat-sangat rentan dengan udara dingin tapi ini ia malah berada di sebuah pegunungan dan tidak dipercayai kalau dia tinggal sampai satu bulan.

"Bagus kan, tepatnya," ujar gadis itu tersenyum menatap Daniel.

Kali ini Daniel hanya mengangguk. Beralih ia menatap wajah cantik Frisca yang nampak berbinar-binar.

"Apa kau selama ini tidak merindukanku?" tanya Daniel mengusap pucuk kepala istrinya.

Gadis itu tertunduk, bibirnya melengkung senyum.

"Tentu saja rindu. Bagaimana mungkin aku tidak rindu," jawabnya tersenyum kecil.

"Dan aku orang yang jauh lebih hancur saat kau tinggal pergi, Sayang."

"Huh?" Frisca sontak menoleh.

Apa yang ia lihat kini, wajah Daniel yang begitu sedih dan kecewa. Kesedihan selam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status