Share

Sayang Aku, atau Anak Kita Nanti?

Malam hari di apartemen ternyata sangat nyaman. Frisca merasa sangat betah di apartemen dari pada di rumahnya. Bahkan suaminya juga setia menemaninya di sana.

Daniel baru saja pergi keluar membelikan makan untuknya. Laki-laki itu juga tidak menyentuh laptopnya sama sekali.

"Buka Daniel, besok pagi kita jalan-jalan di sekitar sana ya," ajak Frisca pada suaminya seraya menunjuk trotoar jalanan di tepian taman.

"Iya sayang, tapi jangan terlalu lama. Aku takut terjadi sesuatu padamu," jawab Daniel.

"Heem," jawab Frisca.

Gadis itu duduk meluruskan kedua kakinya dan bersandar pada punggung sofa.

Frisca dia memperhatikan kedua kakinya dengan bibir yang tiba-tiba cemberut. Daniel memiringkan kepalanya menatap sang istri dan juga memperhatikan mimik wajahnya yang berubah.

"Kenapa?" tanya laki-laki itu.

"Kakiku nyeri sekali, sedikit bengkak," ujar Frisca menunjuk kaki kirinya.

"Coba aku lihat." Daniel langsung duduk di sampingnya dan ia meraih kedua kaki Frisca untuk ia tempatkan di at
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status