Share

Perjanjian Tidak Tertulis

Hilbram menjalankan kursi rodanya secara otomatis menuju halaman samping. Melihat Thalita sedang duduk di ayunan sambil merenung di sana.

“Kau melamun?” tanya Hilbram menyapa sepupunya itu.

“Bram?” Thalita sedikit terkejut ada Hilbram yang sudah mendekatinya.

“Biasanya kau panggil aku kakak?” Hilbram sedikit protes pada sepupunya itu yang memanggilnya dengan hanya nama saja. Padahal usianya jauh lebih muda darinya.

“Hei, kenapa kau mirip sekali dengan Nenek? Dia selalu meribetkan hal-hal kecil seperti ini.”

Hilbram tersenyum melihat sepupunya itu mencebik. Gadis ini memang selalu membuatnya terhibur. Yah, itu karena Hilbram tidak punya banyak waktu sekedar bersama teman atau mencari hiburan yang  lain. Setidaknya memiliki sepupu membuatnya masih bisa bercanda.

“Ada apa dengan kekasihmu itu? Dia meninggalkanmu saat hamil?” tanya Hilbram, dia juga bisa melihat perut Thalita mulai

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status