Share

Chapter 37 - Menghilang

Aira menutup mulutnya yang kembali menguap, matanya masih setengah terpejam karena di paksa terbuka untuk membuntuti langkah Aileen yang tiba-tiba turun dari ranjangnya dan berjalan keluar rumah di saat ufuk fajar baru menyapa dengan malu-malu.

"Ai, lebih baik kamu kembali untuk istirahat." Aira prihatin melihat wajah sembab Aileen karena semalaman menangis dan tidak bisa tidur dengan nyenyak.

Aileen tak bergeming, ia mengambil selang lalu memutar keran dan air menyembur keluar dari ujung selang.

Dia memutar arah tubuhnya bersamaan dengan mengarahkan ujung selang ke taman. Air memercik ke setiap sudut, membasahi tanah dan ulas kelopak mawar.

"Ai, jangan pikirkan lagi apa yang dikatakan Bagas tadi malam. Anggap saja angin lalu," bujuk Aira.

Aileen mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Enggan untuk berkomentar apapun yang berhubungan dengan Bagas.

"Ai, kamu masih marah ya?" Aira berdiri tepat di depan Aileen agar sahabat barunya itu tidak bisa mengelak lagi bertemu muka dengannya.

"Ai." R
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status