Share

Chapter 43 - Menantang Sosok Bermata Merah

"Pelan-pelan," ucap Bagas mengingatkan. "Siapa yang mengejar mu?"

Bagas menggelengkan kepalanya melihat tingkah Aileen, menyendokkan nasi ke mulutnya dengan gerakan super cepat.

"Terima kasih atas makanannya," balas Aileen sembari menutup sendoknya. "Biar aku yang mencuci piring dan peralatan makan lainnya."

"Tidak perlu. Nanti ada asisten yang datang untuk bersih-bersih," tahan Bagas.

Ia menuangkan air ke dalam gelas dan meletakkannya di depan Aileen lalu memasukkan tablet ke dalam mesin kopi otomatis.

"Kopi?" tawarnya.

Aileen mengeleng. "Apa kamu mau kembali ke kantor?" tanyanya takut-takut.

Untuk pertama kalinya Aileen berani untuk mengangkat kepala dan menatap secara langsung pemilik wajah tampan dengan sorot mata tajam.

"Ya. Ada rapat yang tidak bisa aku tunda." Sahut Bagas. "Kenapa? Kamu membutuhkan sesuatu?"

Tidak." Elak Aileen. "Aku hanya bertanya."

"Kamu bosan?" tebak Bagas. Ia menyesap perlahan kopi yang baru saja diseduh.

"Hmm. Sedikit."

"Meskipun bosan, kamu belum boleh k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status