Share

Tamparan

Tak terima keponakannya ditunjuk-tunjuk oleh pria asing tak dikenal, Yusti mulai menunjukkan sisi keibuan yang dibalut amarah terpendam.

"Jangan bawa-bawa keponakan saya ya, Pak! Dia ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan putusnya hubungan anak bapak dengan Pak Saka. Kalau mau menyalahkan orang itu cari dulu buktinya, jangan asal ngomong! Saya nggak terima keponakan saya yang nggak tahu apa-apa ini ikut terseret masalah. Lagian kalau cuma pacaran terus putus ya sudah sih, anggap saja bukan jodohnya. Nggak usah dibesar-besarin masalahnya. Yang tua mending diam saja, nggak usah ikut campur urusan anak muda," cetus Yusti dengan lugas dan lantang. Ia menunjukkan keberanian dan ketegasan walau di hadapannya seorang presiden sekali pun ia tak akan gentar melawan ketidakbenaran.

Guntur berdecih kesal. "Anda ini siapa? Saya nggak kenal sama anda. Jadi saya minta anda jangan sok menasehati saya dan ikut campur!"

"Apa? Bapak mengatai saya sok ikut campur? Nggak salah? Bapak yang lebih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status