Share

41. Malam Perpisahan

Edmund menarik napas berat. "Kemungkinan besar, tidak. Kecuali, Tuan Green berbaik hati untuk mengundangku kemari nanti. Sebagai bentuk laporan atas alokasi dana yang sudah kusumbangkan, mungkin?"

Selagi Edmund melirik Hunter, Sky mulai merajuk. "Paman Green, berjanjilah padaku kalau kau akan mengundang Paman Ed lagi nanti. Dia sudah memberi banyak uang untuk yayasan. Papa tidak seharusnya melarang dia datang lagi."

Tidak punya pilihan, Hunter mengangguk singkat.

"Ya. Nanti aku akan bicara baik-baik dengan Lucas. Sekarang berhentilah menangis. Air matamu bisa merusak makan malam spesial ini, Sky."

Alih-alih menyeka wajah, Sky menoleh ke arah pria yang memangkunya. Selang keheningan sesaat, ia memutar posisi duduknya dan memeluk Edmund erat-erat.

"Aku akan sangat merindukanmu, Paman."

Edmund pun merengkuh Sky sambil terpejam. Matanya terasa sangat panas sekarang. Air mata mungkin saja lolos kalau ia memberi celah.

"Aku juga akan sangat merindukanmu, Sky. Sekarang tolong jangan se
Pixie

Halo, guys. Makasi udah baca bab ini. Selamat berakhir pekan. Sehat-sehat selalu semuanyaa.

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Siska Desiana Putr
koq menguras air mata ya novelnya?
goodnovel comment avatar
Nekyorin
sediihhhh Ed keren bgt,hatinya seluas samudra
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status