Share

49. Mari Berpisah

Sang wanita melirik Edmund dengan mata berkaca-kaca. Rasa bersalah tampak jelas di matanya. Namun, sedetik kemudian, pandangannya kembali pada Lucas.

"Kita adalah dua insan yang saling mengandalkan untuk kabur dari ketakutan. Maaf kalau pada akhirnya, aku harus mengecewakan kamu. Tapi aku tidak bisa lagi meneruskan."

Lucas menggeleng, mengingkari apa yang terbersit dalam benaknya. "Apa yang kau bicarakan, Rachel? Aku sungguh tidak mengerti."

"Aku sudah curiga sejak awal, saat terbangun dari koma," aku Rachel menebar keheningan dan kekakuan di udara. Edmund dan Lucas hanya terpaku menatapnya.

"Saat itu, semua terasa aneh bagiku. Kau bilang kalau aku adalah Rachel, tapi nama itu terasa asing bagiku."

"Kau juga bilang kalau aku istrimu, lalu kau memelukku. Tapi tubuhku sama sekali tidak mengenalimu. Pelukanmu tidak terasa hangat bagiku. Aku malah merasa canggung."

Rachel berhenti sejenak. Ia melirik Edmund, tetapi tidak ada yang keluar dari mulutnya.

Ia tidak mungkin mengaku bahwa
Pixie

Guuuys, gimana nih? Kalian setuju enggak sama keputusan Rachel, eh, Alice?

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Naomi Rahayu Sunar
klau aq tidur GK nentu sih tergantung berdinas MLM atau pagi, apalagi musim dingin bikin pengen tarik selimut tetangga wkwkwkwkww, best dah kak Thor sehat selalu ya
goodnovel comment avatar
Indah Carolina
ahahaha.. tambah lagi kak .. up lagi up lagii.. 1 aja gpp ntar malem.. heheh.. penasaran
goodnovel comment avatar
Pixie
Kakak bangun jam berapa emangnya?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status