Share

Bisakah Aku Memelukmu?

“Sialan! Apa yang kau lakukan?!” Rekan Eldhan menggeram kesal.

Maniknya memicing tajam, tapi ekspresi Eldhan tak kalah bengis. Bahkan dia semakin mencengkeram kerah pakaian sang rekan seperti akan menghajarnya habis-habisan.

“Eldhan, ada apa denganmu? Apa kau mabuk?!” tanya rekan Detektif lainnya yang memiliki postur gempal.

Dia berupaya menarik cekalan Eldhan dari temannya, tapi Eldhan seolah tuli karena tak menggubrisnya. Dirinya tak bisa menahan amukan jika menyangkut Anais. Terlebih dia tahu betul bagaimana beratnya masalah yang menimpa wanita tersebut. Mendengar hinaan tentangnya, Eldhan merasa dia sendiri yang sedang mendapat cacian.

“Hei, lepaskan aku sekarang. Semua sedang melihat kita, apa kau sudah tidak waras?!” decak Detektif yang masih dicengkeram Eldhan.

“Kaulah yang gila, berengsek! Beraninya mulut kotormu itu menyebut Anais sembarang. Kau tahu apa soal dia, hah?!” Eldhan menyentak kasar.

“Apa? Anais?!” Manik sang rekan kian melebar.

Senyum miring mulai merayapi bibirny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status