Share

Bab 102 - Pria Bermasker?

“Tubuhmu belum pulih, Kak. Tolong jangan banyak bergerak dulu.“ Raya menghalangi Rey yang tengah melangkah dengan cepat meski sedikit tertatih keluar rumah.

Rey berhenti. Tatapannya tajam dan lurus ke depan. Tersirat sebuah tekad yang membara laksana api perjuangan yang berkobar.

“Aku akan pergi memperjuangkan cintaku.“

Raya melongo keheranan mendengar respons Rey yang menurutnya suka ngelantur pasca kecelakaan yang dialaminya, juga semakin sulit dihalangi, walau untuk sekadar diberi saran.

Meski begitu, Raya sejatinya paham ke mana arah pembicaraan Rey. Hanya perkara itu, Rey menjelma bak pecundang.

“Kak, mau sampai kapan kayak gini terus, haa? Sadar, Kak. Cintamu sudah pergi. Tolong, berhenti untuk mati-matian berusaha menggapainya. Kamu tak akan mampu.“ Nada suara Raya naik setengah oktaf. Berharap membuat Rey sadar dengan kekeliruannya yang semakin tersesat.

“Aku tau dia tidak bahagia, Raya. Kalaupun dia menunjukkan kebahagiaannya di depan publik. Itu hanya pura-pura. Mana ada pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status