Share

Bab 86 - Pantai dan Cerita Kita

Rey menunduk diam. Pikirannya berkecamuk seolah sedang mempermainkan akal sehatnya di dalam sana. Terbesit hasrat besar untuk menentang sebuah kenyataan. Apakah mungkin?

Ternyata, mengalah dengan keadaan tak melulu membuat terbiasa, malah terkadang memberi luka dari waktu ke waktu.

Mungkin, sedikit butuh menentang kenyataan untuk memutar keadaan jadi lebih baik. Barangkali, dengan begitu bisa membalut luka yang telanjur parah.

Rey, ia tak tahu seperti apa harus berdamai dengan keadaan yang membuat hidupnya justru tak tenang?

“Aku sangat mencintainya, Raya,” ujar Rey pelan.

“I see. Tapi, apa kau harus mengorbankan keyakinanmu untuknya? Apa kau pikir dengan mengikuti imannya, dia akan kembali padamu?”

Rey kembali terdiam. Sesungguhnya, ia juga tak yakin akan hal itu. Terlebih, dia sangat mengenal sosok Kirana yang akan selalu teguh pada pendirian.

Apakah Kirana masih mencintainya? Atau mungkin sudah berpaling darinya? <
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status