Share

Bab 97 - Anak Angkat?

Tawa Fikri meledak mendengar pertanyaan sahabatnya itu. Ia tak habis thinking dengan pikiran Dzaka kali ini. Niatnya baik, tapi Fikri justru takut malah jadi beban.

“Bagaimana bisa seorang direktur perusahaan furniture ternama akan buang-buang waktu untuk hal yang tidak penting?” Fikri mengernyit. “Kurasa, tawaran Anda tak terlalu penting, Tuan. Lagian, wanita mana yang berminat pada pria sepertiku? Bukankah sekarang hanya persoalan materi?”

“Tidak semua perempuan seperti itu, Fik. Kau hanya kurang percaya diri,” ujar Dzaka. “Ayolah, kamu juga harus memikirkan masa depanmu. Apa kau tidak ingin hari tuamu ditemani oleh orang yang kamu cintai?”

Fikri bergeming. Sungguh, pada yang demikian itu ia juga pernah memikirkannya. Sangat indah jika membayangkannya memang. Tapi, apakah kenyataannya akan seindah dalam bayangan?

Setelah menjatuhkan hati pada orang yang sama dengan sahabatnya, Fikri tak lagi pernah berpikir untuk jatuh cinta. Ia tak ingin saki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status