Kehamilan IsabelaAyra dan Arsen keluar dari toko perhiasan, mereka berjalan menuju ke arah restoran yang merupakan restoran langganan Arsen. Dari jauh terlihat nyonya Sisca berjalan mendekat ke arah mereka berdua."Ayra," sapa nyonya Sisca."I-ibu, ibu di sini, bukannya ibu tadi menyampaikan jika ibu ada urusan?" tanya Ayra."Iya, ibu tidak jadi bertemu dengan teman ibu, jadi ibu langsung saja ke sini, mungkin bisa bertemu denganmu," ucap nyonya Sisca."Ayra, hmmm,” nyonya Sisca terlihat mengarahkan matanya pada Arsen.“Ah, iya, Arsen, keponakan Farida ya,” ucap nyonya Sisca yang langsung mengenali Arsen.“Iya tante, kebetulan saya dan Ayra bersahabat,” ucap Arsen.“Oh iya, kamu dan Ayra sama sama dokter ya, apa kalian satu fakultas?” Tanya nyonya SIsca.“Iya tante, satu fakultas kedokteran,” ucap Arsen. “Tante Farida sering menceritakan tentang tante, saya juga sering bertemu presdir Herlambang untuk urusan bisnis," lanjut Arsen."Ternyata kamu kenal dengan menantuku," ucap nyonya
Apartemen Di apartemen Isabela, dia membuka ponselnya, mendapati pesan masuk yang berasal dari Ardian."Sekretaris Pete akan menemanimu, besok aku akan kesana," tulis Ardian di pesan itu."Ardian, pada akhirnya kamu tetap memilihku, kamu harus memilihku, selamanya" ucap Isabela seraya menghela nafas lega.“Aku sangat mencintaimu Ardian, aku tidak akan melepaskanmu dengan alasan apapun,” ucap Isabela seraya menahan perutnya yang terasa sakit.Satu jam setelahnya, terdengar suara ketukan pintu. Isabela segera membuka pintu apartemennya.“Sekretaris Pete,” ucap Isabela.“Nyonya, saya membawa dokter Usman, dia akan memeriksamu,” ucap sekretaris Pete.“Hmmm, baiklah,” ucap Isabela yang mempersilahkan sekretaris Pete dan dokter Usman masuk ke dalam unit apartemennya.Isabela terlihat berbaring di tempat tidur, dokter Usman dengan telaten memeriksa kondisinya, melakukan pemeriksaan fisik juga mengajukan beberapa pertanyaan untuk menegakkan diagnosis.“Nyonya, sepertinya nyonya sedang hamil
Kebohongan"Kakak, apa kakak akan ke kantor?" tanya Rose pada Ardian."Ya," ucap Ardian singkat."Apa nanti jika aku sudah bergabung dengan Abadi group, aku juga akan seperti itu? bekerja di akhir pekan, oh aku bisa menjadi perawan tua," ucap Rose."Karena itu kamu harus mencari calon suami yang terbaik, apa perlu ibu carikan?" ucap nyonya Sisca."Apa? perjodohan, sekarang bukan jamannya lagi ibu," ucap Rose."Apa kamu bisa mencari laki-laki terbaik? ibu bisa mencarikan," ucap nyonya Sisca."Oh iya kamu ingat Arsen keponakan tante Farida? dia laki-laki yang sempurna, dia layak dijadikan calon suami," lanjut nyonya Sisca.“Kamu sudah lama tidak bertemu dengannya, dia sangat tampan,” lanjut nyonya Farida."Ibu, Rose akan mencari laki-laki yang sesuai dengan Rose, Rose akan menikah dengan orang yang Rose cintai, membangun keluarga yang bahagia dan penuh cinta," ucap Rose yakin."Apa itu mungkin, laki-laki tampan tidak memiliki pekerjaan bagus, laki-laki mapan tidak seperti yang kamu ingi
Mencari KebenaranAyra keluar dari kamar mandi, dia terlihat trendi dengan celana jins dan kaos."Niluh, aku sudah menikah, apa ini pantas aku pakai?" tanya Ayra."Sangat cantik, seperti katamu, Ayra tetaplah Ayra, kamu tetap harus terlihat trendi meskipun sudah menikah," ucap Niluh."Baiklah, ayo kita pergi sekarang," ucap Ayra."Sebentar, aku bereskan riasanmu dulu," ucap Niluh seraya membubuhkan bedak dan juga make up lain ke wajah Ayra."Apa ini perlu?" tanya Ayra."Ayra, walaupun kamu sudah menikah, kamu tetap memiliki hak untuk terlihat cantik. Kamu sangat cantik, jangan sampai beban pekerjaan yang berat mengubur kecantikanmu. Pekerjaan yang sangat membosankan itu, ibu rumah tangga," ucap Niluh."Niluh, kamu juga akan menjadi seorang istri, juga ibu," ucap Ayra."Ayra, kamu sudah tahu kan, aku tidak akan menikah, aku tidak akan menjadi istri ataupun ibu, aku akan tinggal sendiri sampai tua," ucap Niluh seraya tersenyum."Ah kamu ini, kamu hanya belum bertemu laki-laki yang bisa
Peristiwa KelamMobil sedan mewah berwarna hitam masuk ke dalam kawasan hutan. Berhenti di tengah tengah jalan sepi, lalu beberapa detik setelah itu, keluarlah dua orang, laki laki dan perempuan. Mereka terlihat buru buru, bergegas membuka bagasi belakang mobil. Mereka mengeluarkan sesuatu dari bagasi, oh, bukan sesuatu, melainkan seseorang. Seseorang yang sepertinya tidak sadarkan diri.Dua orang itu meletakkan seseorang di tengah jalan hutan yang sepi, sendirian. Apa mungkin membiarkannya untuk ma-ti dilin-das mobil besar yang mungkin saja melintas? Entahlah, mereka terlihat bergegas pergi.Seseorang itu adalah seorang wanita, wanita berusia tiga puluhan, dengan rambut panjang terurai, sangat kurus, nyaris hanya tulang berbalut kulit. Gerimis mulai turun, membasahi tubuh wanita yang memakai setelan berwarna putih, tanpa alas kaki. Dia masih meringkuk, apa mungkin dia sudah ma-ti?Tidak butuh waktu lama, ada mobil yang hendak melintas, nyaris melindas tubuh wanita itu, namun rem se
Dokter CantikAyra adalah gadis cantik, berusia dua puluh lima tahun. Dari keluarga sederhana, berasal dari salah satu kota yang ada di pulau Jawa, yaitu Yogyakarta. Ayahnya hanya seorang buruh serabutan sedangkan ibunya pengrajin manik manik dengan penghasilan kecil. Potret keluarga biasa saja, tidak ada yang istimewa, kecuali sosok Ayra sendiri yang terlahir dengan luar biasa.Ayra berhasil mendapatkan beasiswa, untuk belajar di Jakarta, fakultas kedokteran, seperti cita citanya yang ingin menjadi seorang dokter hebat, supaya bisa membantu masyarakat kecil yang membutuhkan bantuan kesehatan, dimana semua orang tahu, sehat itu mahal, sakit itu menguras tenaga, kekayaan, dan hati.Ayra tidak perlu mengeluarkan biaya apapun, uang kuliah, tempat tinggal selama belajar, biaya makan, semua itu ditanggung oleh Abadi Group, perusahaan yang menyediakan program beasiswa. Bekerja sama dengan universitas tempat Ayra mendapatkan beasiswa. Ayra hanya perlu belajar giat, menjadi lulusan terbaik d
Perjodohan SepihakPak Herman terlihat masih bingung, juga heran sembari menebak nebak."Iya, ceritakan dulu mengenai dia, Ayra, saya ingin tahu banyak tentang dia," perintah presdir Herlambang."I-iya pak, Ayra adalah salah satu mahasiswa yang mendapat beasiswa penuh di salah satu universitas ternama di Jakarta, beasiswa yang merupakan proyek kerjasama Abadi Group dengan perguruan tinggi lokal.""Dia berasal dari kota Yogyakarta, dari keluarga sederhana, dan merupakan anak tunggal. Selama masa pendidikan dia mengambil pekerjaan paruh waktu di beberapa tempat, seperti yang saya sampaikan tadi. Di restoran, rumah sakit kita, binatu, panti jompo dan beberapa toko. Hasil dari kerja paruh waktunya dia gunakan untuk membiayai kehidupannya dan sebagian lagi dia kirimkan kepada orang tuanya di kampung. Ya, memang tidak besar, Karna pekerjaan itu hanya dilakukannya di waktu senggang dan hanya beberapa jam.""Dia anak yang baik, jujur dan santun. Ayra adalah dokter yang banyak disukai pasien,
Pria TampanAyra mendengarkan apa yang pak Herman katakan, namun matanya tertuju pada seseorang yang muncul dari pintu masuk kantin. Dia melihat ada seorang pria dengan setelan jas warna coklat tua, menggunakan kacamata dengan lensa putih, rambutnya begitu rapi. Dia terlihat berjalan ke arah pak Herman duduk. Wajahnya begitu khas, dengan tulang rahang yang tegas, alis tebal dan mata sedikit sipit. Hidungnya mancung sekali, berpadu dengan bibir tipis merah jambu alami. Ini adalah sosok pria tampan yang selama ini ada di dunia khayalan Ayra. Pria tampan itu duduk di kursi kosong yang berada persis di sebelah mereka duduk, seorang diri. Ayra pikir, pria itu adalah salah satu keluarga pasien yang dirawat di rumah sakit ini.Pria itu benar benar tampan. "A-Ayra, kamu sedang melihat apa?" tanya pak Herman yang melihat Ayra begitu fokus pada satu titik. Tanpa menunggu jawaban dari Ayra, pak Herman segera menoleh dan mencari sumber ketertarikan Ayra itu."A-Ayra, ini benar benar sesuatu y