Share

103. Perpisahan

Laureta melebarkan matanya. “Untuk apa aku berbohong padamu?!”

“Entahlah, Ta. Kamu hanya menginginkan segalanya menjadi milikmu. Kalau kamu tidak bisa mendapatkan Erwin, maka kamu bisa semudah itu mendapatkan pamannya. Kamu memang hebat, Ta! Aku salut padamu.”

Laureta mendecak kesal sambil menaruh sebelah tangannya di dahi. Kepalanya mulai berdenyut-denyut.

Lalu ia berkata, “Aku tidak tahu harus menjelaskan padamu dengan kalimat apa lagi. Hati dan pikiranmu sudah dibutakan oleh Erwin. Kamu menuduhku untuk sesuatu hal yang kamu pikirkan sendiri. Kamu sudah tidak mempercayaiku lagi. Ya sudah, sekarang terserah padamu saja. Kalau kamu memang menginginkan Erwin, silakan ambil saja. Aku sudah memperingatkanmu kalau Erwin itu bukan pria yang baik. Jadi, jangan salahkan aku kalau suatu hari nanti, kamu akan menyesali segalanya.”

“Aku tidak akan menyesal,” ungkap Reksi penuh keyakinan. “Aku hanya memintamu unt

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status