Share

109. Menemui Reksi

“Selamat pagi, Pak,” sapa Clara saat Kian baru saja tiba di kantor.

“Pagi, Clara,” balas Kian.

Sekretarisnya itu sudah menyiapkan segelas kopi. Kian menduga jika Helga menyuruh Clara untuk selalu menyiapkan kopi Aceh itu untuknya setiap hari.

Mengingat tentang kejadian kemarin bersama Helga, Kian merasa sangat bersalah. Tidak ada kata bahagia sama sekali di dalam hatinya. Ia justru menyesal karena telah mengikuti naluri lelakinya untuk melakukan hal-hal yang terlarang.

Setidaknya, Kian tidak sampai bersetubuh dengan wanita itu di ranjang hotel. Helga pasti marah sekali padanya. Kian sudah memblokir nomor Helga supaya wanita itu tidak bisa menghubunginya lagi.

Sepertinya semua ini terdengar tidak adil untuk Helga karena wanita itu telah memberitahu informasi terpenting tentang Laureta. Pikiran Kian kembali melayang membayangkan Laureta yang pernah bermesraan dengan keponakannya sendiri.

“Ada apa, Pak?” tanya Clara karena melihat Kian menggelengkan kepalanya. “Apa ada dokumen yang salah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status