Share

73. Curahan Hati

Kian menoleh. “Aku sedang melihat fotomu.”

“Eh, jangan dilihat!” seru Laureta. Ia buru-buru berlari, lalu membalikkan figura foto itu ke arah bawah.

“Memangnya kenapa?”

“Sudahlah. Fotoku itu tidak enak dilihat. Di situ aku tampak konyol sekali. Sudahlah, aku malu.”

Kian terkekeh. “Konyol apanya? Kamu terlihat manis sekali di foto itu. Aku suka.”

“Yang benar saja! Sudahlah. Ayo kita ke dapur!” Laureta menarik tangan Kian.

Wanita itu memang senang sekali menarik-narik tangan Kian sesuka hati. Kian pun pasrah saat Laureta membawanya ke dapur.

Ternyata dapurnya pun sama kecilnya seperti ruang tamu. Kian duduk di salah satu kursi yang ada di sana, sementara Laureta memasak air dengan menggunakan panci.

“Kamu mau memasak apa?” tanya Kian.

“Aku mau memasak air untukmu.”

Kian menautkan alisnya. “Untuk apa? Aku tidak butuh air panas.”

“Aku mau membuatkanmu teh hangat. Kamu mau tidak?” tanya Laureta sambil menatapnya dengan wajah kesal.

“Baiklah, tapi tidak usah pakai gula ya.”

“Oke.” Laureta m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status