Share

76. Pillow Talk

Kota Bandung di malam hari terasa begitu cerah, tidak seperti biasanya. Terkadang justru pagi yang terang benderang membawa suasana hati menjadi redup. Sementara malam yang gelap justru berhasil menerangi hati Laureta.

Meski Kian tidak membalas pernyataan cintanya, tapi Laureta tidak akan memaksanya. Pria itu memang tidak memiliki perasaan apa-apa padanya. Dan lagi, Kian jelas-jelas bukan jenis pria yang seromantis itu meski memang mereka saling cinta.

Laureta memahami situasinya. Jika pada akhirnya cintanya pada Kian hanya bertepuk sebelah tangan, maka ia harus siap untuk menjalaninya. Setidaknya, Laureta akan merasa rela hati untuk mengandung anaknya Kian.

Malam itu, mereka tiba di rumah. Laureta langsung masuk kamar mandi dan membersihkan diri. Selesai berpakaian, Laureta naik ke atas kasur. Kian sudah menunggunya. Pria itu langsung memeluknya sambil menaruh dagunya di bahu Laureta.

“Apa kamu masih merasa sedih?” tanya Kian.

Laureta menggelengkan kepalanya. “Tidak. Kenapa aku harus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status