Share

Bab 38 Ketika cinta mulai mengetuk hati

Bab 38 Ketika cinta mulai mengetuk hati

“Innalillahi wainna ilaihi rojiun,” ucap Bening lirih, memandang wajah Pak Miskan dengan dada sesak. Ia lalu melihat ke Ara, sayangnya gadis itu berjalan menjauh bersama seorang laki. Buru – buru wanita itu mengejarnya. Dia lalu menangkap tangan gadis itu.

“Kamu Ara, kan?” tanya Bening menatap Ara dengan gusar. Penampilan gadis itu seperti anak kota, jauh dari kesan miskin.

Gadis yang bernama Ara itu berpaling.

“Ra, apa kamu kenal orang ini?” Teman lelaki Ara mencolek lengan Ara.

Ara bergeming.

Bening gemas. Ia melihat orang – orang mulai mengerumini jenazah Pak Miskan.

“Bapakmu sudah meninggal dunia. Apa kamu tahu? Dia datang jauh – jauh ke sini untuk memberimu kejutan, dan menahan lapar supaya bisa membelikan kamu buket? Tapi apa yang dia terima, hah? Apa begitu sikap anak pada orang tuanya?” kata Bening dengan suara gemetar, menahan seluruh emosinya. “Saya tahu karena dia membeli buket di toko saya.”

Teman lelaki Ara melihat ke Ara. “Apa betu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status