Share

Bab 69 Kantin

"Eh, Aira sepertinya mau digendong sama kamu, Mas." Rahma menyerahkan Aira ke Sakha yang berdiri mematung.

"Sayang, aku nggak bisa gendong bayi. Kamu saja!" elak Sakha. Dia memang belum pernah menggendong bayi. Bahkan ada rasa takut nanti kalau tiba-tiba menangis dan meronta-ronta.

"Coba dulu, Mas. Gimana besok kalau punya bayi sendiri. Ayo latihan dulu!" Rahma menyunggingkan senyum. Ia memaksa suaminya duduk di sofa dekat pintu. Lalu ia membawa Aira sambil menggeret tiang infus mendekat.

"Gimana?" tanya Sakha gugup. Sejujurnya ia gugup karena Ana mengatakan Aira adalah anaknya. Ia takut ekspresinya ketahuan oleh Rahma. Tadi saja Arga sudah mencurigainya.

"Gini aja, dipangku sambil diajak ngomong atau dicium juga boleh." Tidak dipungkiri Sakha melihat binar di wajah Rahma. Depresi yang pernah dirasakan istrinya seolah lenyap dan sembuh hanya karena ada Aira. Mungkin mereka harus memprogram anak kembali meski saran dokter harus menunggu satu tahun dari keguguran sebelumnya.

"Alhamd
D Lista

Jangan lupa tinggalkan jejak love dan komennya ya. tetap semangat. makasih sudah baca ceritaku.

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status