Share

Bab 156. Sebuah Syarat

"Eh kok gitu sih Sayang, jangan gitu dong!" Raffi mengejarku.

Pintu lift terbuka aku pun langsung masuk. Namun saat pintu lift hampir tertutup kembali, Raffi sudah lebih dulu menyelinap masuk ke dalam.

"Yank, Kok gitu sih," ucapnya lagi.

"Biarin! Lagian aku lagi mode serius kamu malah gitu."

"Aku kan bercanda, maksud aku pengin bikin kamu tersenyum gitu lho."

Aku diam pura-pura merajuk.

"Please jangan ngambek," ungkapannya sambil berusaha memelukku.

"Inget lagi di lift nih, jangan sampai ada cctv bisa kena ciduk kita di kira pasangan mesum!"

"Biarin, mesum sama istri sendiri juga."

"Awas minggir, sempit nih!" Aku sedikit mendorong tubuhnya, untung saja di lift ini hanya ada kami berdua.

"Jangan gitu dong, cium nih, kalau masih ngambek." Aku makin mendelik menatapnya.

Tapi Raffi justru memajukan tubuhnya semakin mendekat.

"Iya. Iya! Jangan gini ah, malu kalau di lihat orang!" Lagi aku mendorong tubuh kekarnya.

"Gitu dong, makanya jangan ngambek, ngambek aku cium ntar!"

Duh, gini bange
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status