Share

Surat Cerai

“Apa perlu saya selidiki, Pak?” tawar Damar pelan. 

“Jangan dulu. Kita tidak boleh gegabah. Jangan sampai Laila justru berpikir negatif tentang saya.” Pramoedya terus mengarahkan perhatiannya kepada Elang, yang lagi-lagi memperlihat sikap manis serta perhatian kepada Laila. Sesuatu yang dirasa semakin mengusik relung hati Pramoedya.

Pria tampan itu mengalihkan perhatian ke arah lain. Sial! Pandangannya justru tertuju kepada Marinka, yang tengah berjalan mendekat. “Ck!” Pramoedya terlihat tak suka. Dia menggaruk pelipis, saat Marinka sudah berdiri di hadapannya.

“Bisa bicara sebentar?” tanya Marinka serius. 

“Tidak,” jawab Pramoedya singkat. Tanpa basa-basi sedikit pun.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status