Share

140. Sebuah Kabar

Bunyi dering ponsel membangunkan Feli. Dengan malas ia mengulurkan tangan untuk mengambil benda tipis itu di nakas. Namun, Feli cukup kesulitan bergerak. Ia membuka mata dan menyadari kalau tubuhnya ada dalam pelukan Archer.

“Archer, ada telepon ke handphone kamu,” bisiknya.

Archer tetap bergeming. Napasnya terdengar teratur dan sepertinya akan sangat sulit untuk diganggu. Lagi pula Feli tidak mau mengganggu tidur Archer. Pria ini tampak kelelahan setelah aktifitas panas yang mereka lakukan beberapa saat lalu. Bahkan tubuh mereka pun masih sama-sama terlihat polos di bawah selimut.

Deringan itu sempat berhenti. Namun tak lama kemudian ponselnya kembali berdering. Karena penasaran siapa yang menelepon pada pukul empat dini hari begini, Feli pun memaksakan diri untuk mengambil ponsel Archer.

Eden.

Feli tertegun melihat nama Eden terpampang di layar. Ia berpikir sejenak sembari menimbang-nimbang, apakah harus mengangkatnya atau tidak. Namun saat Feli memutuskan untuk mengangkat panggila
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (15)
goodnovel comment avatar
Ami Lee
mati juga dia...padahal belum menderita amat hidup nya
goodnovel comment avatar
Asri Hasriani
innalillahi wainna ilahinrajium,semoga tenang, ampunilah semua dosa2 belvina.
goodnovel comment avatar
Darsinah Idha
yang tenang ya Vin .....' skg kamu NGA sakit lagi...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status