Share

karma?

Dalam beberapa hari berlatih, Mimi sudah mulai lancar mengendarai mobilnya. Tak jarang Arfi meminta Mimi turun ke jalan agar tidak terlalu grogi ketika bertemu dengan mobil besar. Bahkan, dengan setia Arfi menemani baik siang dan malam saat latihannya.

“Besok bikin sim deh. Biar bisa jalan jalan sendiri,” ucap Mimi.

“Aku nggak diajak?” Arfi memasang wajah sedihnya.

“Ajak lah, Om. Masa enggak,” celetuk Laila.

Kedekatan keduanya semakin intens saat Laila juga sering menjadi jembatan pendeketaan Arfi. Laila sering memuji, menginginkan dan juga menghormati Arfi di mana saja.

“Hari ini pulang naik mobil ya, Ma?” ajak Laila.

“Nggak dulu deh, Sayang. Mama belum begitu lancar. Nanti kalau SIM sudah keluar, baru deh Mama bisa bawa pulang.”

“Harus pakai SIM? SIM itu apa, Ma?”

“Surat Izin Menikahi Mama,” celetuk Arfi.

“Oh, Surat Izin menikahi Mama.” Laila percaya saja dengan apa yang Arfi ucapkan.

“Nggak, Sayang. SIM itu, surat izin mengemudi, didapatkan oleh orang dewasa yang sudah 17 tahun da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status