Share

rindu

"Ibu berangkat dulu. Kamu hati hati di jalan dan jangan lupa pesan ibu. Jaga diri dan ingat untuk selalu terlihat baik dalam setiap langkah kamu," ucap Irah.

"Iya, Bu. Laila, sekolah yang pintar dan rajin ya. Biar bisa bahagiakan Mama sama nenek nanti.”

“Siap, Ma.”

Laila salim dengan Mimi, juga Mimi yang bersalaman dengan Irah. Keduanya berangkat lebih dulu karena Arfi akan menjemputnya jam 9 nanti.

[Udah siap dijemput?]

Arfi mengirimkan pesan saat dia baru saja siap untuk berhias.

[Udah di jalan memangnya?] balas Mimi.

[Nggak, lagi di rumah. Mungkin sebentar lagi sampai.]

[Gak mungkin. Dari rumah ke sini itu setengah jam lebih. Mana mungkin langsung ada di depan rumah.]

[Yakin? Coba kamu buka pintu rumah kamu.]

Mimi tersenyum dan langsung membuka pintu. Dia melihat Arab yang sudah berdiri di depan rumahnya.

"Katanya masih di rumah. Tahu-tahu udah sampai aja."

"Iya emang. Rumah, rumah kamu maksudnya."

"Dasar ih! Mobilmu nggak kedengeran suaranya. Di parkir di mana?"

"Depan sana, so
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status