Share

Bab 33

"Cilok, Cilok," seru demi seru untuk menarik pelanggan sering kali ku teriakan, oleh karena itu tenggorokanku terasa kering dan mulut ini rasanya haus.

Tanganku mengulur Aqua botol yang tersimpan di gerobak cilok, sebenarnya merinding sekali aku berhenti di tepi jalan yang sangat sepi ini. Namun rasa dahaga di tenggorokanku sudah tidak tak tertahan lagi.

Ku teguk air yang tersisa setengah botol lagi.

Alhamdulillah tak hentinya aku bersyukur kepada yang Sang Pencipta. Semoga setiap hari aku dan Emak di beri kesehatan agar aku bisa membantunya mencari uang.

Ku tutup botol Aqua yang telah ku teguk itu lalu ku buang pada semak-semak yang tak jauh di sisiku.

"Tolooooooong…. Tolong saya."

Sepertinya telingaku sedang rusak, wajahku celingukan untuk mencari arah suara barusan, namun tak ada satu orang pun yang terlihat.

"Apa jangan-jangan…" Pikiranku melayang jauh ke arah mistis dengan suasana jalan yang sepi dan juga akan masuk magrib. Seketika bulu kuduk ini kembali meremang.

"Masa iya sih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status