Share

SAKIT BENERAN

"Kenapa Papa enggak marah sama Mama soal Pak Hadi?" tanyaku penuh selidik. Sejak tadi, pertanyaan itu terus menggangguku.

"Papa sadar kok Ma, selama ini belum bisa jadi suami yang baik. Karena itu, Papa malah malu, saat mengingat mantan Mama lebih perhatian sama Mama ...," jelasnya lirih.

Sepertinya, dia memang benar-benar telah berubah. Karena aku tidak pernah melihatnya seperti ini sebelumnya.

Akhirnya, kuturuti juga permintaan Mas Pras untuk pulang ke rumah, hari itu juga. Sebagai gantinya, aku mewanti-wanti dia supaya diam dan Teh Lina tidak perlu tahu masa laluku dengan Aa Hadi.

Dia setuju dan mengerti hubunganku yang sudah terjalin baik dengan Teh Lina.

Heummm, rasanya Mas Pras jadi terlihat lebih ganteng dua kali lipat kalau menuruti keinginan Jani. Uhuk!

Sesampainya di rumah, mataku dibuat terbelalak oleh pemandangan yang ada. Sedangkan Mas Pras hanya senyum-senyum saja melihatku yang mulai kembali emosi.

Baju kotor, piring kotor dan rumah yang berantakan. Semakin menambah le
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status