Share

KEBOHONGAN LAIN

Teteh marah atau enggak sih, sama Jani?

Hiks, mending Teteh bu**h Jani sekalian deh!

Keesokan harinya, aku bangun lebih pagi untuk menyapu halaman, agar bisa bertemu dengan Teh Lina. Karena biasanya, dia akan membeli sayuran di ujung gang setiap pagi.

Selain ucapan terima kasih atas oleh-oleh yang dia berikan, aku juga ingin memastikan sikap Teh Lina setelah mengetahui semuanya dari Sarah.

Lama kusapu jalanan, hingga debu pun ikut menghilang, tapi Teh Lina tidak kunjung keluar.

Ya Allah, apa Teh Lina tahu, kalau Jani nungguin Teteh?

Rasanya kenapa lebih sakit daripada saat tahu telah dibohongi Aa Hadi ataupun Mas Pras?

"Bersih amat sih, Ma!" tegur Mas Pras yang sedang bersiap berangkat kerja dan memanaskan motornya.

Aku hanya mendelik tak menyahut. Sesaat kemudian, aku teringat sesuatu dan langsung menghampiri Mas Pras.

Hari ini, kan hari gajian Mas Pras. Dan untuk pertama kali, aku tak ingin melewatkannya, meski hanya sekedar mengambil uang di ATM.

"Mana kartu ATM-nya Pa? Katanya Ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status