Bagai boomerang, kemarahan Adibah yang dikira dapat menyerang Kevin dan diharap akan menjadi kelemahan Kevin, ternyata justru berbalik menyerangnya.
Tidak pernah Adibah pikirkan jika Kevin menunjukkan ketidak butuhannya secara terang-terangan dengan pekerjaan besar yang dimenangkan oleh perusahaannya Kevin ini.
Benar yang Kevin katakan, Abidah sebenarnya tidak benar-benar mengerti latar belakangnya Kevin. Ia mengira jika Kevin akan bersikap sama dengan pengusaha lainnya yang mengejar kesuksesan dengan mengabaika keluarganya.
Maka, untuk menutupi rasa malunya, Abidah pun berkata seolah dirinya adalah orang yang pengertian dan akan memberikan Kevin waktu untuk bersama dengan anak dan istrinya sesaat.
“Kalau begitu, Kevin kamu cutilah lebih dulu. Aku memberikanmu waktu, aku akan memberikan kelonggaran untukmu menghabiskan waktu sejenak bersama dengan istrimu dan anakmu yang baru saja lahir.” Adibah kembali berpura-pura peduli dengan
Kabar kelahiran bayinya Kevin dan Felisha sampailah terdengar di telinganya Garini. Ia mendapatkan foto seorang bayi mungil yang tampak sangat imut dan lucu. Garini mendesah sedih melihat bayi yang dia harapkan bukan menjadi anaknya Kevin melainkan anaknya Clay.“Aku, harus bagaimana kalau sudah begini, Ando? Aku masih berencana memisahkan mereka, aku tidak sanggup melihat Clay yang semakin menjauh dariku seperti ini,” keluh Garini kepada satu-satunya orang kepercayaannya.“Nyonya, mengapa anda justru ingin menyakiti anak anda yang lain. Memisahkan Felisha dari tuan muda Kevin, tidak akan menyelesaikan masalah, Nyonya.” Ando lalu mendekat kepada Garini dan duduk dihadapannya.“Kalau saya boleh berpendapat dan memberikan saran, sebaiknya Nyonya merestui saja hubungan mereka dan mulai fokus dengan pengobatannya tuan muda Clay di sini serta mengajarkannya untuk berbisnis. Biar tuan muda menghabiskan waktunya dengan hal ya
Lokasi GPS terakhir ponselnya Clay mengantarkan Ando saat ini tepat berdiri di depan sebuah mansion yang cukup megah. Ia menekan tombol interkon dan ada seorang pelayan wanita menjawab dengan sopan.“Maaf, ada yang bisa saya bantu?” tanya pelayan tersebut.“Saya datang ke sini untuk menjemput tuan muda saya yang bernama Clay Sanjaya,” ucap Ando kepada pelayan tersebut.“Oh, pemuda dengan setengah wajah asia?” tanya pelayan itu.“Benar,” jawab Ando merasa lega sudah menemukan Clay di tempat yang benar.“Tunggu yah,” jawab pelayan itu dan segera membuka pintu gerbang tersebut dari dalam dengan remote otomatisnya.Ando langsung kembali membawa mobilnya dan berhenti tepat di samping mobilnya Clay yang juga ada di pekarangan mansion tersebut.“Untunglah, aku menemukanmu,” batin Ando.Lalu pelayan tersebut yang makai name tag Loli di dadanya itu seg
Ando tidak bisa diam begitu saja saat mengetahui Clay merusak dirinya sendiri. Bagaimana pun dia sudah berjanji kepada Garini untuk membantu Clay bangkit kembali dan tidak terpuruk sebagai seorang pemuda kaya bermasa depan suram.Walau isi hati Ando sebenarnya menginginkan kehidupan rumah tangga Kevin dan Felisha berjalan normal dan baik-baik saja. Tapi, tampaknya ia harus bertindak di luar prediksi untuk sekedar memberi motivasi kepada Clay.“Benar, Tuan. Nona Sesilia Kartanegara harusnya menjadi istrinya Kevin tahun depan nanti. Itu sudah ada di dalam perjanjian tidak tertulis antar keluarga kalian. Demi kelangsungan Perusahaan yang hanya bisa dikelola dan diwarisi oleh garis keturunan keluarga besar kalian,” terang Ando.Clay menyeringai, ia kini memiliki jalan untuk merebut Felisha. Ia sangat tau bagaimana sikap Sesilia jika sudah mengejar sesuatu maka dia tidak akan berhenti sebelum mendapatkannya. “Lalu, apa yang harus aku lakukan, Andi?” tanya Clay.“Tanda tangani ini dulu, Tua
Sudah seminggu ini, Clay selalu intens menghungi Hadi tanpa sepengetahuan semua orang, apalagi sejak Ando menyinggung nama Sesilia, seolah mendapat asupan mood booster. Clay kembali membuka komunikasi yang baik pada Hadi.“Halo Pa, apa kabar?” sapa Clay dengan ramahnya.“Saya baik, Nak. Kamu apa kamar di sana? Apa kamu sudah sembuh, Nak? Papa dan mama sangat merindukan kehadiranmu menghangatkan rumah ini. Kalau saja, kamu yang menjadi menantuku, Clay. Papa pasti tidak akan merana seolah kehilangan anak perempuan semata wayang kami.”Hadi menyeka air matanya, ia merasa nelangsa karena sudah setahun lebih dirinya tidak bisa bertemu dengan Felisha.“Tenanglah, Pa. Aku pastikan akan merebut kembali apa yang menjadi milikku. Saat ini, berikanlah aku waktu untuk menata hidupku Pa. Aku hanya minta satu hal, Pa,” ucap Clay dengan air mata yang menggenang di pelupuk matanya.“Apa, Nak? Katakan saja. Pa
“Anakku, papa rindu, Nak. Bagaimana kabarmu hah?! Apa kamu disiksa di sana? Mana yang dipukuli, Nak?! Kita buat laporan saja ke kantor polisi yah, biar kamu bisa lepas dari cengkeramannya Kevin. Nanti, papa bisa atur keberangkatanmu ke London, bagaimana?” cecar Hadi terdengar penuh ambisi.“Pa, jangan mikir yang macam-macam, Pa, Abang Kevin selama ini sangat baik denganku, dia selalu memperlakukan aku dengan baik, sekarang mari kita turun. Jangan memperkeruh masalah, saat ini abang sudah memberi aku kelonggaran. Ku mohon, jagalah aku di hadapan suamiku,” pinta Felisha.Hadi kesal mendengar anaknya, ia merasa jika Felisha sedang berbohong padanya. “Papa! Jangan banyak membantah, turun atau Kevin akan menagih uang dua ratus milyar yang kamu pinjam!” bentak Betari sudah kesal dengan suaminya.Ia takut Kevin semakin curiga karena mereka terlalu lama di atas. Akhirnya Betari langsung menggandeng Felisha untuk ikut men
Felisha tidak pernah menyangka kalau Hadi bisa berubah secara signifikan. Apakah dengan tidak bertemu selama satu tahun membuat Hadi jadi hilang akal sehatnya? Felisha merasa kasihan pada kedua orang tuanya sekaligus merasa sangat kecewa.Sebenci appaun dirinya pada Kevin, tapi setelah mengenal Kevin hati Felisha mulai melunak. Ia juga tidak tau ap aini adalah benih cinta atau dia hanya berusaha membiasakan diri saja. Di tengah pencarian jati diri cintanya, Felisha justru dihadapkan dengan sebuah rencana gila papanya sendiri.Yang lebih menyakitkan bagi Felisha adalah keberadaan Mira yang ternyata tidak disukai oleh kedua orang tuanya. Itu terlihat jelas dalam setiap perkataan yang terucap dari bibir Hadi dan tatapan jijiknya saatnya pertama kali melihat wajah polos anak yang dilahirkan olehnya.Saat Felisha memutuskan untuk mengangkat kaki dari rumah kedua orang tuanya dengan penuh penyesalan, Hadi langsung mencegahnya dengan mengatakan sebuah kalimat yang tidak pernah Felisha pikirk
“Terima kasih yah, Pak Kadir,” uca Felisha saat dirinya sampai di penthouse suaminya.Felisha pun segera beranjak menuju ke kamarnya Mira. Terlihat anak kesayangannya itu tertidur dengan pulas. Sedangkan bi Darmi terlihat menatap wajah Felisha dengan tatapan sendu, hingga membuat Felisha datang menghampirinya dan segera memeluknya.“Kenapa masalah selalu saja datang silih berganti yah, Bi. Di saat rumah tanggaku mulai pulih, justru keluargaku berusaha untuk mengacaukannya,” lirih Felisha.Selama ini Felisha memang paling terbuka dengan Bi Darmi. “Nyonya, itulah yang namanya kehidupan. Sekarang, tinggal bagaimana Nyonya menyikapinya. Jangan membantah suami dan tidak juga boleh durhaka dengan kedua orangtua, Nyonya,”“Tapi, kalau sudah menikah. Seorang istri sudah seharusnya mengutamakan suami dari pada kedua orangtuanya, apalagi kalau orangtua mengajarkan sesuatu yang buruk.” Bi Darmi tidak berani bicara secara terang-terangan pada Felisha.Walau apa yang disampaikan oleh Bi Darmi suda
Betari menatap iba pada anak perempuan sulungnya. “Tidak Nak, kamu hanya terjebak dalam cinta segitiga kakak adik yang sangat terobsesi untuk memilikimu.” Betari kembali mendesah. “Tapi, jika kamu sudah bersama Kevin, maka jangan lagi kamu menyakiti Clay dengan memberikan harapan. Mama harus mengatakan ini padamu,” ucap Betari gelisah memikirkan apa yang terjadi jika Felisha kembali bertemu dengan cinta lamanya.“Kenapa Ma? Apa yang akan terjadi sebenarnya?” tanya Felisha penasaran dan gelisah.“Pesan mama, kuatkan imanmu, Feli. Kedatangan Sesil besok akan penuh kejutan terutama untuk suamimu. Ia akan datang bersama dengan Clay Sanjaya,” bisik Betari lalu mengelus dadanya.Jantung Felisha langsung berpacu dengan cepat. Kepalanya serasa pusing seketika ia tau, jika dirinya pasti akan lemah jika melihat wajah Clay kembali. Tapi, dirinya tidak mau membuat sebuah skandal dalam keluarga Sanjaya setelah apa yang terjadi.“Ma, apa Mama tidak salah informasi?” tanya Felisha dengan jantung y