Share

PELARIAN GANIKA

Ganika menutupkan selendangnya ke tubuh putra sulungnya yang tertidur, menembus dinginnya malam. Suara roda pedati berderak perlahan. Air mata Ganika bercucuran, ia memeluk erat putranya dan memindahkan kehangatan tubuhnya pada tubuh mungil yang belum mengerti dosa apapun.

"Gusti, kemana kita akan pergi?" Tanya Kusir pedati yang membawa Ganika.

" Kita pergi ke Gunung Soda, Nawa." Jawab Ganika.

"Gunung Soda? Tapi tempat itu sangat jauh Gusti." Nawa mencoba untuk memberikan Ganika gambaran perjalanan yang harus ditempuh.

"Semakin jauh, semakin baik Nawa." Kata Ganika.

"Tapi Pangeran masih terlalu kecil untuk menempuh perjalanan sepanjang itu. Apalagi kita hanya menggunakan pedati kecil. Untuk sampai Gunung Soda kita bahkan harus menembus hutan, Gusti. Apa tidak sebaiknya kita mencari wanua-wanua yang dekat saja." Darini salah satu dayang yang mengikuti Ganika mencoba untuk membujuk Ganika agar tidak pergi terlalu jauh.

"Tidak Darini. Wanua-wanua itu semua mengenalku dan Pangeran Balaput
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status