Share

Part 45

"Kau mau apa?" tanyaku, mendengar ucapannya yang menggantung. Dia terlihat ragu.

"Lupakan saja!" ucapnya kemudian. "Kau masuklah. Aku akan pulang." Aku sedikit kecewa, namun akhirnya mengangguk setuju.

"Ren?" Aku memanggil, saat dia melangkahkan kaki. Ren berbalik, menatapku.

"Ada apa?"

Sejenak aku terpaku. Entah bagaimana cara mengatakannya.

"Ada yang ingin kau sampaikan?"

"Aku...." Aku menatap ragu.

"Apa?"

"Aku minta maaf."

Matanya memicing.

"Maaf karena selalu membuatmu kecewa."

Dia sejenak terdiam. Kemudian tersenyum. Senyum kekecewaan, tentu saja.

"Aku sudah terbiasa. Setahun belakangan sikapmu jauh lebih kasar dari ini. Apa yang kutakutkan?"

"Ren?"

"Aku sudah terlalu lama menunggu. Apa kau pikir aku akan menyerah hanya karena sikapmu saat ini? Jangan bermimpi. Kau tidak akan bisa ke mana-mana. Kau akan bergantung padaku selamanya." Dia kembali membalikkan badan, lalu melangkah pergi.

Gengsi tetaplah gengsi. Sebesar apa pun rasanya kini, tak juga bisa membuatnya mengalah, apa l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status