Share

Part 44

Aku membalas senyuman Anyelir. Bagiku tak ada satu pun manusia yang ingin terlahir dengan menjalani hidup yang buruk. Termasuk aku, ataupun dia. Hanya tinggal bagaimana cara kita menjalaninya saja.

Setidaknya aku masih beruntung, karena masih terselamatkan oleh dua orang itu. Hingga sampai hari ini tubuhku masih juga terjaga. Berbeda dengan anyelir. Kehidupan keluarganya tidak lebih baik dari aku, dan dia sudah kehilangan 'itu'.

"Kau menceritakan yang harusnya tak kau ceritakan, Anyelir." Aku meletakkan "strawberry boba" pesanannya.

"Oh, masalah itu?" Dia langsung paham tentang pengaduannya pada Ren. Aku mengangguk.

"Aku hanya menceritakannya sekilas saja. Dia terlihat begitu panik dan langsung pergi meninggalkanku. Sejak itu aku jadi mengerti sesuatu." Dia mengedipkan sebelah matanya, menggoda.

"Tidak terjadi apa pun pada kalian?" selidikku.

"Ouh, kau tenang saja. Dia bahkan tak melirikku sama sekali."

"Mana mungkin. Dia itu mata keranjang." Aku berdecih.

Anyelir tertawa.

"Aku harap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status