Share

Bab 17. Selalu ingin bersamamu.

Namun kata-kata itu tak terdengar lagi oleh Rendra setelah pandangannya tertuju ke pintu. Seorang gadis tengah berdiri di sana dengan memamerkan senyumnya yang cantik.

“Apa kabar pak penghulu?” ucapanya riang

“Tuh, kamu bisa melupakan Gayatri dengan menggandengnya. Dia tak kalah cantik dengan Gayatri. Hanya wajahnya saja kalah bersinarnya dengan Gayatri.” kata bu Ratna. Dia memang kadang heran dengan wajah putih Gayatri yang bersinar walau tanpa make up tebal. Hanya berdandan tipis, demikian juga warna lipstiknya yang lebih mirip dengan lip glos.

“Kita sudah pernah membahas dia, Bude.” kata Rendra lalu berdiri.

“Lho, mau ke mana, Mas, belum juga jam setengah delapan. Memang mau dinas ke luar, nikahin orang lagi?"

“Tidak, hanya ngantor ke KUA.” katanya lalu beranjak pergi. Sekilas dilihatnya sepeda pancal Gayatri yang terparkir di depan garasi bu Ratna. Tak sadar dia menghampiri sepeda itu dan memegangnya, seolah kini dia telah memegang tangan Gayatri yang memegangi stir sepeda.

“Ehe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status