Share

Bab 20. Bisikan Galuh.

“Mbak, awas!”

Gayatri meninggalkan sepedanya lalu berlari ke tepi. Mobil yang hampir bertumbrukan dengannya berhenti.

“Maaf, Pak.” kata Rendra dengan mengatupkan kedua tangannya, meminta maaf kepada pemilik mobil.

“Lain kali suruh anaknya hati-hati, Pak kalau belajar sepeda.” katanya sambil berlalu.

“Sialan!” rutuk Rendra.

“Maaf, Mas,… sepedanya!” kata Gayatri bingung melihat sepeda yang jungkir balik

“Kamu tidak apa-apa?” tanya Rendra berusaha menelisik Gayatri. “Ini, minumlah!” Rendra mengambil air mineral gelas yang dia taruh di sepedanya dan memberikannya ke Gayatri. “Tanganmu lecet, Mbak. Mana lagi yang sakit?"

Setelah menandaskan minumnya, Gayatri menggeleng. “Hanya kaget, Mas. Cuma tangan sama lutut kayaknya yang perih.”

“Syukurlah!” kata Rendra dengan terus memandangi Gayatri. Baru kali ini dia berada dalam ketakutan yang luar biasa, takut jika terjadi sesuatu dengan wanita yang kini di dekatnya. Andai dia tak takut dosa, akan dipeluknya Gayatri erat-erat.

“Sepedanya, Mas.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status