Share

Bab 26. Maukah menikah dengan bundaku?

“Kenapa kalau sudah lama? Ayah malu ketahuan belang Ayah?” kata Galuh. Sebenarnya tadi dia enggan untuk pamitan dengan ayahnya. Namun karena menghormati pesan bundanya, dia melakukannya. Mungkin inilah hikmahnya, dia mengetahui siapa ayahnya yang kini sudah berubah.

“Dari ayah pulang kemarin, Ayah kembali baik, Galuh kira ayah sudah berubah, ternyata,… " ucap Galuh dengan menatap Prayogi.

“Tau ghak apa pendapat Galuh untuk Ayah?” Cibir Galuh. “Jijik! Galuh jijik, Yah.” kata Galuh lalu meninggalkan Prayogi yang terbengong.

“Kamu tidak mengerti Galuh. Ayah berusaha melakukannya. Tolong hargai usaha Ayah. Bunda aja memaafkan Ayah.”

Galuh membalikkan badannya yang sudah melangkah keluar. Begitu ayahnya meraih lengannya.

“Beri ayah kesempatan menjelaskannya, Galuh. Ayah harus merayu wanita itu agar tidak mengganggu kita."

“Jahui Bundaku. Ceraikan saja dia. Masih banyak lelaki yang lebih berharga untuk Bundaku di banding dengan Ayah yang terus mengelabuhinya.” katanya lalu beranjak per
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status