Share

Bab 28. Perasaan ini menyiksaku.

“Jadi kalian ke Surabaya diantar lelaki ini?” tanya Prayogi menunjukkan foto kedua anak dan istrinya yang tampak serasi difoto Galing bersama Rendra.

“Iya, Yah.”

“Beraninya Bundamu.” katanya geram.

Galing mendadak tersekat. Dia tak paham kalau ayahnya akan marah melihat foto kebersamaan mereka saat di mobil dan saat ke parkir mall yang kebetulan Bundanya berdekatan dengan Rendra. Mereka hanya berjalan bersama, tak lebih dari itu.

“Yah, yang Bunda lakukan hanya mengunjungi Om Geihsa, tak lebih dari itu. Kita juga pergi dan pulangnya selalu bersama, ramai-ramai, kenapa Ayah jadi marah? Saya memang masih kecil, tapi saya bisa melihat tak ada apa-apa diantara Bunda dan kak Rendra, sedangkan apa yang telah dilakukan Ayah? ”

Prayogi giginya gemertak. Senyum Gayatri yang tampak bahagia itu saat mereka jalan bersama, terus bergayut di matanya.

“Ayah sungguh tak adil kepada Bunda. Sementara Ayah bersenang-senang dengan wanita lain, Ayah marah hanya karena Bunda berjalan dengan orang yang buk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status