Share

ADA BENIH DI RAHIM DINDA

‘Tok ... tok ... tok!’

“Nduk, habis ini ke dokter, ya?” tanya Bu Teti dengan nada cemas.

Ustaz Hamdan terlihat tak henti-henti bertasbih. Doa terbaik ia panjatkan untuk wanita terkasih. Tak lama kemudian, pintu toilet terbuka dan Dinda keluar dengan wajah pucat pasi lalu roboh tepat di hadapan sang suami.

“Astaghfirullah hal adzim! Sayang ...,”ucap Ustaz Hamdan dengan sigap memeluk tubuh lunglai Dinda.

Akhirnya tubuh wanita muda ini dibopong oleh sang ustaz menuju kamar yang tak jauh dari toilet. Sementara itu, Bu Teti mengikuti mereka lalu segera mengambil kayu putih yang selalu ia bawa dalam tas.

“Kepalaku pusing,” ucap Dinda sesaat setelah hidung dan lehernya dibaluri kayu putih oleh sang ibu.

“Jamila, kita ke dokter, ya?” tanya Ustaz Hamdan lembut sembari memegang dahi sang istri.

Sementara Bu Teti memijat kaki Dinda dengan kayu putih biar hangat.

“Nduk, buruan pergi ke dokter. Ibu ambilin jaket kamu,” kata wanita setengah baya ini seraya bangkit lalu beranjak keluar kamar.

Sepeni
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status