Share

Cerita Nuwa 3

“Kenapa dia, dari tadi senyum-senyum sendiri. Dipikir dia handsome kalau begitu? Tidak!” Nuwa menggebrak meja. Semua mata tertuju padanya, termasuk Dayyan yang sedang asyik membaca cerita tentang dia.

“Lanjutkan membaca halaman selanjutnya,” ucap Syeikh Dayyan pada yang lain.

“Eh, tumben tidak marah denganku, padahal aku sedang butuh pelampiasan,” gumam Nuwa perlahan. Dia buka buku dan lanjut baca walau terbata-bata. Dayyan sendiri membalik halaman berikutnya.

Dalam waktu tiga tahun menunggu itu. Aku belajar seperti apa katanya. Terkadang aku curi-curi waktu hanya agar bisa bertemu dengannya. Tiga tahun yang sangat lama. Aku kerja apa saja membantu tetangga, bibi, paman, atau yang bisa dikerjakan untuk bisa mengisi perut. Walau Kai memang membagi dua hasil kerjanya padaku tapi tetap saja aku malu menerimanya begitu saja.

Ramadhan, syawal, dzulhijjah, terasa sangat hambar tanpa perayaan sama sekali. Hanya kebersamaan sederhana yang kami lewati dengan hangat. Hingga tak terasa akhirny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status