Share

Cerita Nuwa 4

Lalu aku diam, tak tahu harus bilang apa lagi. Mengajak dia berduel, sudah jelas aku yang akan kalah.

“Ya, sudah aku temui tentara tadi saja. Aku akan katakan kalau kita belum menikah.”

“Kau jangan gila, Nuwa.” Dia menahan tanganku.

“Sedikit,” jawabku sambil tersenyum.

“Aku hanya menawarkan pilihan terbaik padamu. Kalau kau denganku kau hanya akan menjadi istri seorang pengurus kuda.”

“Aku tak peduli.”

“Cobalah berpikir sebentar, kau ini tak sabaran jadi orang.”

“Memang! Aku bilang iya artinya iya. Aku tak akan menikah kalau tidak denganmu, titik!” Kai terlihat memijit kepalanya.

Apa perkataanku ada yang salah? Rasanya tidak. Terus dia masuk ke dalam rumahnya, keluar membawa sesuatu.

“Ini baju adat suku kita saat akan menikah. Cukup lama aku mengumpulkan uang agar bisa membuatnya. Semoga ini cocok untukmu. Kalau memang tidak ada keraguan di hatimu selepas Isya datanglah kemari. Akan aku selenggarakan pesta pernikahan walau hanya sederhana. Tapi kalau kau tidak datang aku meng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status