Share

Dialog Ngeselin 2

“Iya, suamiku memang orang baik, dia gemar bersedekah, dan santun pada orang tuaku, anak-anak pun kagum padanya.” Nuwa membaca sesuai dialog.

Dayyan tersenyum, sudah mulai lancar Nuwa membaca sejak rajin dihukum.

“Sedekah apanya, kami orang miskin pun dulu.” Kenyataan yang ada diungkit lagi.

“Alhamdulillah, Ukhti, apa boleh aku bertemu dengan suamimu sekalian,” ucap siswi asal India itu, mata besar Nuwa semakin melebar.

“Untuk apa, ha? Suamiku sudah dikubur, kau masuklah sana dalam kuburannya sekalian. Dari tadi kau tanya-tanya tentang dia.” Nuwa maju dan siswi asal India itu ketakutan.

Priiiiit.

Dayyan membunyikan pluit. Sakit kepalanya melihat perangai istimewa Nuwa seperti anak tak bisa diatur.

“Dialognya baca dengan benar, Nuwa!” Kesal Dayyan.

Nuwa menarik napas panjang, serasa habis olahraga menuruni pegunungan yang sangat tinggi.

“Iya, Ukhti, tunggu sebentar lagi dia akan pulang dari masjid, atau kau mau makan pagi bersamaku dulu.” Jemari tangan Nuwa terkepal erat, mana
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status