Share

Kota Mati

Tetap waspada, saluran komunikasi harus tetap hidup dan jangan sampai senjata api jauh dari jangkauan kalian. Adalah suara yang didengar oleh Nuwa melalui alat yang ia pasang di telinganya. Jeep yang ikut pergi hari ini dalam sebuah misi membongkar markas mata-mata ialah sebanyak empat. Dua orang pemasang dan penjinak bom yaitu Sultan dan satu tentara yang lain.

“Astaghfirullah,” gumam Nuwa perlahan.

Sampai di tempat tujuan yang berupa gedung-gedung lama yang telah runtuh dan tak terpakai lagi, tim telah dibagi dan Nuwa membersamai Sultan.

“Bisa emosi aku lama-lama kalau berjalan bersama dia. Mana kupingnya tidak berfungsi lagi.” Nuwa menarik napas panjang.

Nuwa tak punya pilihan lain, mundur sudah telanjur maju. Maju pun moodnya amburadul. Namun, sejak kapan orang perang bergantung mood? Pilihannya yaitu tetap maju tak gentar.

“Aku maju duluan,” ucap salah satu tentara ketika ia mengawasi gedung-gedung kosong itu dengan senjata tajam. Nuwa mengikuti dari belakang, wanita itu mela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status