Share

Terpaksa Mengaku 2

Obrolan tiga orang itu menggunakan bahasa asing dan terdengar sangat akrab di telinga para penjaga. Para tentara itu pun mau tak mau menganggap bahwa semuanya adalah teman seperjuangan. Apalagi Nuwa tertawa. Iya, memang benar, hanya saja janda Kai itu sedang menertawakan nasibnya sendiri.

“Pada akhirnya kita memang tidak boleh terlalu berharap pada orang lain, kita hanya bisa mengandalkan diri kita sendiri. Aku menemukan teman hidup yang begitu sempurna dan melengkapi hidupku. Nyatanya, dia pergi lebih dahulu. Aku berharap anak kami bisa tumbuh besar dan ada kenangan tentang Kai, nyatanya dia juga pergi lebih cepat. Lalu hanya tinggal aku sendirian, berdiri di kakiku sendiri dan sedang menanti kematian.” Nuwa menghela napas panjang. Tak lama setelah itu Dayyan datang dan tiga bawahannya. Tiga perempuan itu disuruh keluar untuk menghadap pada pengadilan.

“Kalian akan diadili,” ujar adik Maira.

“Terserah kau saja. Pastikan aku benar-benar mati di tanganmu. Karena kalau tidak aku akan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status