Share

Chapter 14

Seorang gadis terlihat duduk tertunduk di sebuah ruangan putih dengan aroma obat yang menyeruak. Di depannya terdapat seseorang yang tengah berbaring tak sadarkan diri dengan beberapa alat medis yang menempel pada tubuhnya.

"Kak, kapan kau akan terbangun? Mengapa kau sangat betah tertidur? Apa kau tidak ingin menjahiliku lagi?" gumam gadis tersebut menggenggam tangan sang kakak yang tertempel selang infus.

Pertanyaan demi pertanyaan gadis itu lontarkan, namun tak kunjung juga ada sahutan. Sudut matanya tiba-tiba berair memandang wajah pucat sosok yang selalu menampilkan raut kejahilan.

"Andai saja Kim lebih berani membela kakak di depan papa. Pasti semua ini tidak akan terjadi."

Penyesalan yang ia lontarkan membuatnya tergugu dalam tangis.

Di sela tangis, gadis itu terkejut bukan main melihat jari tangan yang tengah ia genggam bergerak.

"Kak Adrian?"

"Kak Adrian, bangun?!!"

Gadis kecil itu spontan beranjak dari duduknya. Ia bersorak gembira melihat ada respon tubuh dari sang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status