Share

Bab 16: Jembatan Perselingkuhan Suami dan Sahabatku

Sejak hari itu, kekhawatiranku akan Bang Fuad dan Ida semakin meningkat. Pria yang sudah aku nikahi terlihat jauh berbeda, tidak hanya sikap dan perlakuannya padaku, namun juga saat kami berhubungan seperti kemarin malam.

Aku merasakan jika Bang Fuad tidak lagi puas dengan diriku. Seperti, dirinya terjebak dalam suatu fantasi liar yang tidak ada di dalam pernikahan kami. Sampai, saat dirinya mencapai puncak kenikmatan, dia meninggalkanku sendirian dan langsung berlalu ke kamar mandi.

“Yu? Pinjem dong hape barunya.” Suara Ida menggelegar di tengah lamunanku. Untung saja, di ruangan itu hanya ada kami berdua.

Ternyata sudah jam istirahat, pantas saja seisi kantor terlihat lengang. Aku terlalu banyak pikiran hingga tidak lagi mampu fokus dengan keadaan sekitar. Pekerjaan hari ini berantakan, saat aku harusnya membantu atasan, malah aku yang dibantu olehnya.

“Yu? Bengong lagi, deh!” Ida berseru.

“Tidak, pakai hape sendiri

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status