Share

Bab 36: Jembatan Perselingkuhan Suami dan Sahabatku

Semenjak kejadian itu, Bang Fuad seakan menelan pil pahit. Dia tidak lagi muncul di depan wajahku untuk bertanya kesediaan agar rujuk dengannya, tidak juga berusaha mencari apa lagi meninggalkan pesan serta panggilan beruntun.

Bang Fuad seolah sudah menerima semua yang terjadi di dalam hidupnya. Akibat dari kesalahan yang dia lakukan telah membuatnya terdepak ke titik rendah dan tidak ada yang bisa menariknya keluar selain dirinya sendiri.

Aku cukup puas dengan sedikit pembalasan itu. Setidaknya, cukup untuk membuat Ida menerorku siang dan malam melalui pesan-pesan karena dirinya kehilangan calon korban yang lebih kaya dari Bang Bayu.

[Sialan, kamu iri, huh? Apa maksudmu ngehancurin hubunganku? Salahmu sendiri tidak bisa jaga suami.]

Pesan pertama Ida muncul di malam kedua. Aku sedang berbaring di kasur tipis sembari melihat-lihat sosmed untuk melepas penat seharian bekerja ketika dirinya mengirimkan pesan beruntun.

[Perempuan lancang, apa maumu, hah? Sudah kubilang, ambil saja Bang B
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status