Share

Bab 35: Jembatan Perselingkuhan Suami dan Sahabatku

Tidak ingin menyulut keributan lain di kantor, aku memilih untuk meredam amarah dan berbicara lembut lebih dulu pada Pak Dama. Dia adalah atasan yang harus aku hormati, sangat tidak pantas andai Pak Dama ikut melihat semua sisi gelap dalam hidupku hanya karena kehadiran Bang Fuad di sini.

“Pak, apa Bapak bisa duluan ke restorannya? Aku akan menyusul sebentar lagi.”

Wajah Pak Dama terlihat kesal. Dia melirik ke arahku yang tingginya hanya sedada pria itu. Setelahnya, Pak Dama melihat Bang Fuad sebelum kemudian dia pergi lebih dulu menuju restoran yang berada di ujung jalan.

Tempat terdekat sekaligus tempat terbaik untuk makan siang hanya restoran itu. Tidak banyak warung apa lagi restoran di wilayah ini, itulah yang menyebabkan banyak karyawan mendapat antaran makan siang atau membeli secara online.

Sepeninggal Pak Dama, aku menatap nyalang Bang Fuad. Pria yang tidak berhenti mengganggu hi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status