Share

89. Ide Dadakan

Gendis tergopoh-gopoh turun dari lantai dua mendengar suara bel berbunyi berkali-kali. Bik Sumi, pembantu rumahtangga yang diserahkan tanggung jawab oleh Sakti mengurus rumah ini sedang pergi membeli buah di depan gerbang komplek.

Dengan rambut di balut oleh handuk dan menggunakan pakaian seadanya, Gendis membuka pintu rumah.

"Sakti ada?" tanya Satyo sambil masuk ke ruang tamu rumah itu.

"Sakti belum pulang, Pa. Biasanya sebentar lagi," jawab Gendis.

"Tinggal di sini dia?" Satyo duduk di sofa sambil menyilangkan kakinya.

"Oh enggak, Pa. Biasanya kalo malam pulang, karena pasti makan malam di rumah."

Gendis masih berdiri seperti seorang bawahan yang sedang berhadapan dengan atasannya. Sementara Satyo, sedari tadi mengamati rumah Sakti yang baru kali ini dia kunjungi. Suara mobil di luar membuat Gendis menarik sudut bibirnya. Dalam hati gadis itu dia dapat bernapas lega, Sakti akhirnya datang.

"Bik Sumi?" Gendis mendapati Bik Sumi datang bersama Sakti.

"Tadi ketemu di jalan, Mbak," ujar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (13)
goodnovel comment avatar
Poernama
Buruannn bang halal kan udh senat senut Wkwkkkkkk
goodnovel comment avatar
Dian Andini
wkwkwkwk susah nahan kalau Uda berdua dua'an
goodnovel comment avatar
Muti
Ayoook halalin aku abaaang
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status