Share

Kita tunggu sampai besok

Sussana duduk di depan ruang sidang kelompoknya. Terpisah kelompok dengan Reni dan Irgi, tetapi kedua sahabatnya itu sudah menemui Sussana tadi. Mencoba fokus tapi kegundahan hati Sussana membuatnya pecah konsentrasi. Beruntung ia kebagian presentasi dengan nomor urut ketiga, masih ada waktu untuk menenangkan pikirannya sejenak.

Menitipkan ransel berisi dokumen dan laptop pada rekannya yang sedang menunggu giliran sidang, Sussana berjalan menyusuri koridor kampus. Ia pun menyadari bahwa kampus tempatnya berada saat ini masih milik keluarga Mahesa.

Matanya kembali berembun dengan air mata yang siap menganak sungai. Bergegas menuju toilet, duduk pada closet yang tertutup Sussana kembali terisak. Diakuinya ia memang manja tapi tidak pernah cengeng dan kondisi saat ini membuatnya entah sentimentil atau memang hormon kehamilannya. Membuat Sussana merasa kerdil dengan kecengenangan.

“Sshhh,” mulutnya mendesis halus merasakan gerakan bayinya yang sangat aktif. Seakan tau kegalauan wanita y
dtyas

Hai readers, nanti kan terus kelanjutan kisah SUssana ya. Jangan lupa jejaks

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Nabila Astila rahma
semakin seru aja critanya
goodnovel comment avatar
Fenti Sugiar
Bikin penasaran aja dengan besok....
goodnovel comment avatar
miss calla
Suka ama ayahnya sussana tegas. Gak sabaran tunggu lanjutan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status