Share

Tidak Akan Mengemis Perasaan

Sampai di apartement, Sussana menumpahkan tangisnya yang sejak tadi ia tahan. Bukan karena cengeng, tapi rasanya tidak akan ada wanita yang rela suaminya didekati wanita lain.

Sussana pun tidak merasa ia melakukan kesalahan jika ia cemburu. Bukankah cemburu tanda ia cinta. Meskipun kini Akbar dalam kondisi tertekan, seharusnya ia tidak perlu bersikap seperti itu pada Sussana. Terlebih saat ini Sussana dalam kondisi hamil.

Ponsel Sussana berdering, ia menghapus kasar air matanya. Lalu mengeluarkan ponsel dari tasnya. Ia pikir Akbar yang menelpon untuk minta maaf atau menyelesaikan kesalahpahaman mereka.

"Halo, Bun," Sussana berusaha menormalkan suaranya agar Halimah tidak mengetahui kalau ia baru saja menangis.

Menghela nafasnya, setelah mengakhiri panggilan. Masih menunggu Akbar menghubunginya. Bahkan sampai sore menjelang, ponsel Sussana tidak ada aktivitas yang berhubungan dengan Akbar. Ponselnya ramai grup chat terkait persiapan sidang skripsi besok.

Malam harinya, Sussana
dtyas

Uhhh kok sumpah lagi ya masih nyesek kan, jangann lupa jejak yess

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Yannie Suryanie
sabar yaa sussana...kamu harus kuat walopun sendri
goodnovel comment avatar
Bundy Mutia
orang hamil kn emng sensi bnget bund.....kasian susana
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status