Share

Bab 94 Aku harus mendapatkan restu

Dara membatu sejenak, dia tidak habis pikir kalau sampai masuk ke kamar Bima. Bukannya dia menolak, tapi apakah pantas seorang gadis masuk ke kamar seorang pria dan menyiapkan barang-barangnya.

“Dara,” panggil Bima sebanyak dua kali.

“Eh, apa tadi aku tidak terlalu fokus mendengarkanmu,” ucap Dara.

“Dara, sebenarnya kamu sedang memikirkan apa” tanya Bima.

“Maaf, justru aku terlalu fokus memilih barang yang penting untuk dibawa Brian,” kilah Dara menyembunyikan kegugupannya.

Bima meyunggingkan senyuman. Jadi itu yang dilakukan Dara saat ini sehingga tidak fokus mendengarkannya.

“Kalau begitu lanjutkan saja,” ucap Bima.

“Lalu keperluanmu?” tanya Dara.

“Nanti aku akan pulang lebih awal,” jawab Bima.

Bima mematikkan teleponnya, mendadak jantungnya berdebar sangat kuat. Dia sangat gugup karena sebentar lagi akan bertemu dengan orang tua Dara. Dia menjadi takut kalau kehadirannya dengan status duda beranak satu akan ditentang oleh orang tua Dara.

***

“Bos, apa yang kamu lakukan?” tanya Romi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status